Selasa 19 April lalu menjadi hari yang menyenangkan buat Kampung Halaman. Hari itu bersama dengan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (red; PBSI), Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, Kampung Halaman berkesempatan mengadakan pemutaran dan diskusi Dengar! Kompilasi 5 #Keberagaman. Pemutaran dan diskusi masuk dalam agenda mata kuliah Berbicara di jurusan PBSI UNY. Siang itu sebanyak 35 mahasiswa/i yang terdiri dari gabungan 2 kelas mahasiswa PBSI menghadiri acara tersebut.
Teladan Totum Pro Parte dan Ale Rasa Beta Rasa ialah judul video yang telah mengantarkan kami semua ke diskusi yang hangat. Teladan Totum Pro Parte ialah sebuah film yang memaparkan pendapat remaja-remaja yang bersekolah SMAN 1 Teladan Yogyakarta tentang sekolah dan aktivitasnya, serta problematika sosial di dalam angkatannya. Sedangkan Ale Rasa Beta Rasa dalam bahasa Ambon berarti apa yang kamu rasa aku juga rasa. Video ini berlatar kondisi pengungsian dan pandangan remaja –remaja Ambon pasca kerusuhan hebat di tahun 2011.
Intoleransi terjadi di mana-mana Mbak, tidak hanya di SMAN 1. Di sekolah-sekolah lain juga terjadi, seru Alif salah satu peserta diskusi menanggapi film Teladan Totum Pro Parte. Ya, setuju dengan apa yang diungkapkan oleh Alif, lingkungan sosial yang mempertemukan ragam manusia memicu terjadinya intoleransi atau diskriminasi di manapun dan kapanpun. Video yang dibuat oleh teman-teman remaja dan diputarkan kemarin membuat teman-teman peserta diskusi berefleksi atas apa yang juga dialami oleh mereka ketika mereka SMA atau dalam kehidupan sehari-hari mereka saat ini.
Laila, yang merupakan alumni SMAN 1 Teladan Yogyakarta mengungkapkan pendapatnya tentang film yang berlatarkan sekolahnya tersebut. Iya, saya sadar bahwa SMAN 1 memang lebih dikenal sebagai sekolah yang Islami, karena memang mayoritas siswanya beragama Islam. Tapi selama 3 tahun ke belakang saya di sana, diskriminasi sudah tidak terlalu terasa. Penyebaran isu toleransi bisa dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan, seperti nonton film kaya gini, ungkap Alif lagi.
Dengar! Kompilasi merupakan katalog video berbasis komunitas tematik yang dilengkapi dengan catatan proses serta panduan pemutaran & diskusi. DENGAR! Kompilasi, berfungsi sebagai media belajar bagi para pelaku pendidikan (guru formal/informal, fasilitator lapangan, dosen dll) dalam menghantarkan diskusi mengenai tema tertentu.